Digital Trade Mission Indonesia – Solusi Teknologi Pengelolaan dan Daur Ulang Limbah
Tanggal | 14.-18. Juni 2021 |
Tempat | Online |
Format | Digital trade mission dengan acara presentasi dan B2B meeting online |
Partner | BlackForest Solutions GmbH, German RETech Partnership e.V. (RETech), Nuremberg Chamber of Commerce & Industry |
Didukung oleh | Kementerian Federal untuk Urusan Ekonomi dan Energi (BMWi) |
Industri | Perusahaan yang bergerak dalam pengelolaan limbah dan industri daur ulang untuk pengolahan limbah kota dan pengolahan residu yang dapat didaur ulang (daur ulang bahan), Distributor teknologi pengolahan limbah (misalnya pemilahan, pemrosesan) |
Latar Belakang | Pemerintah Indonesia menargetkan untuk mengurangi sampah plastik sehingga dapat di daur ulang hingga setengahnya pada 2025. Untuk itu, proses pengumpulan dan daur ulang secara domestik harus ditingkatkan. Tindakan nyata terhadap hal ini diharapkan sesuai dengan peraturan Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia No. 75/2019. Menurut peraturan ini, produsen makanan, kosmetik, dan barang konsumsi lainnya harus mengurangi limbah yang dihasilkan dari produknya sendiri hingga 30 persen pada tahun 2029, khususnya melalui daur ulang dan penggunaan kembali.
Peraturan ini tentunya tentunya berdampak terhadap kemasan yang terbuat dari plastik, aluminium (kaleng), kaca dan kertas. Mulai 2030, distribusi dan penggunaan sedotan plastik, kantong plastik, dan kemasan polistiren sekali pakai juga akan dilarang.
Timeline pengimplementasian hal tersebut untuk tahun 2021 yaitu menyerukan pengembangan konsep penggunaan kembali kemasan habis pakai dan penguatan kolaborasi dengan bank sampah dan tempat pengumpulan limbah lainnya. Pada tahun 2022, proyek percontohan dan studi dasar akan dilakukan. Dan mulai tahun 2023, implementasi konsep yang dikembangkan akan dimulai guna mencapai target minimum pemerintah paling lambat tahun 2029.
Produsen produk konsumen lokal secara aktif mendorong ketersediaan dan penggunaan bahan daur ulang. the Indonesia Packaging Recovery Organization (IPRO) merupakan langkah penting menuju Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas. IPRO bertugas untuk menghubungkan pengumpul kemasan serta mengembangkan konsep kemasan baru yang dapat didaur ulang dengan cara yang lebih sederhana. |
Tujuan | Memperkenalkan keahlian Jerman dalam pengelolaan dan daur ulang limbah dan fasilitasi kemitraan bisnis antara perusahaan Indonesia dan Jerman. |
Studi Pasar | Akan segera tersedia |
Informasi lebih lanjut |