Pengelolaan Limbah dan Daur Ulang

Delegasi bisnis terkemuka yang berfokus pada peluang pengelolaan limbah diselenggarakan bekerja sama dengan Kementerian Federal untuk Urusan Ekonomi dan Aksi Iklim (BMWK) dan Asosiasi Teknik Mesin dan Pabrik Jerman (VDMA). Delegasi ini memungkinkan koneksi langsung antara pakar pengelolaan limbah Jerman dan pemangku kepentingan Indonesia, sehingga menciptakan peluang untuk kemitraan dan investasi.

EKONID menyelenggarakan lokakarya, seminar, dan konferensi yang mempertemukan para pelaku utama di sektor pengelolaan limbah. Kolaborasi dengan lembaga dan asosiasi lingkungan setempat seperti IdWA (Asosiasi Air Indonesia), ADUPI (Asosiasi Daur Ulang Plastik Indonesia), dan InSWA (Asosiasi Sampah Padat Indonesia) memastikan pertukaran pengetahuan dan wawasan, sehingga perusahaan tetap mendapatkan informasi tentang perkembangan industri terkini.

Saran dan dukungan yang disesuaikan diberikan kepada perusahaan Jerman yang ingin memasuki atau memperluas pasar pengelolaan limbah di Indonesia. EKONID menawarkan wawasan tentang dinamika pasar lokal, kerangka regulasi, dan tantangan untuk membantu bisnis menavigasi kondisi pasar yang kompleks. Studi dan analisis pengelolaan limbah yang komprehensif dilakukan, seperti penilaian komposisi limbah di kota-kota seperti Tasikmalaya dan Banjarmasin, yang memberikan data berharga untuk memandu penerapan solusi berbasis teknologi.

EKONID memainkan peran penting dalam mengidentifikasi dan mempromosikan teknologi yang sejalan dengan tujuan pengelolaan limbah Indonesia. Dukungan diberikan untuk kemitraan lintas subsektor seperti pengolahan limbah menjadi energi, daur ulang, dan pengelolaan limbah berbahaya. Kolaborasi dengan pemerintah daerah dan perusahaan seperti PT Wastec International dan PT Multi Mandiri Lestari memperkuat pelaksanaan proyek.

Diskusi dan kolaborasi dengan lembaga pemerintah terkait, termasuk Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, difasilitasi untuk menyelaraskan kebijakan pengelolaan limbah dengan tujuan proyek. Ini termasuk memajukan inisiatif seperti skema Tanggung Jawab Produsen yang Diperluas (Extended Producer Responsibility/EPR), yang memungkinkan perusahaan Jerman berkontribusi secara efektif terhadap strategi pengelolaan limbah Indonesia.